Sudah hampir satu setengah tahun, saya menghapus seluruh siaran televisi berbahasa Indonesia dan menggantinya dengan siaran berbahasa Tagalog.
Nah, karena saya orang yang kepo, saya akhirnya mendengarkan lagu-lagu tersebut dengan seksama. Mumpung saya juga lagi semangat-semangatnya belajar bahasa Tagalog yang baik dan benar. Namanya juga lagu-lagu anak, pasti liriknya sederhana dan mudah dicerna. Apalagi, tak banyak konektor (penghubung antarkata) yang ada di dalamnya. Jadi, saya sekalian belajar kosakata baru.
Diantara banyak lagu-lagu anak-anak berbahasa Tagalog, ada 6 lagu yang paling asyik versi saya. Dan, inilah lagu-lagu tersebut.
1. Tong, tong, tong, tong pakitong-kitong
Hayuk, siapa yang pernah dengar lagu ini? Pasti pernah dong. Saya pertama kali mendengar lagu ini saat ikut pramuka dulu. Lucu gitu. Dulu, saya menduga lagu ini berasal dari Indonesia Timur. Ternyata, lagu ini asalnya dari Filipina. Selain dinyanyikan dalam bahasa Tagalog, lagu ini juga dinyanyikan dalam bahasa Cebuano/Biscayan. Lagu yang memiliki makna kepiting besar ini membuat saya lapar. Ingin makan kepiting bakar. Ah...
2. Maliliit na gagamba
Sebenarnya, lagu ini adalah versi Tagalog dari lagu anak The Little Spider. Cuma, karena ada perubahan aransemen musik, jadinya cukup unik juga. Versi bahasa Tagalog ini juga memiliki tempo yang lebih cepat. Kalau didengarkan seksama, juga ada kemiripan dengan salah satu lagu dalam Pramuka. Bisa ditebak?
3. Ako ay May Lobo
Balonku ada lima, rupa-rupa warnanya.
Eh, bukan. Tapi mirip. Ya, lirik salah satu lagu berbahasa Tagalog ini mirip sekali dengan lagu Balonku. Bedanya, kalau lagu Balonku, hanya balon berwarna hijau yang meletus, tapi dalam lagu ini semuanya hilang. Hilang terbang ke langit yang dinyatakan dalam kalimat “Lumipad sa langit”. Bedanya lagi, si empunya balon masih punya uang. Jadi, ia memutuskan untuk membeli makanan saja daripada balon karena dengan membeli makanan akan lebih bermanfaat. Keputusan itu tercantum dalam kalimat “Sayang ang pera ko, binili ng lobo”. Bagaimana, setuju? Mari njajan !
Bahay Kubo merupakan salah satu rumah tradisional Filipina yang beratapkan jerami. Di dalam lagu ini, anak-anak diajak untuk mengenal sayuran yang ditanam di dekat Bahay Kubo. Masyarakat Filipina yang terkenal agraris sering menanam berbagai macam sayuran. Mereka tak hanya mengenal satu dua macam sayuran, tapi berpuluh-puluh sayuran. Selain mengenal sayuran, di dalam lagu ini, anak-anak diajak untuk menyukai sayuran sebagai makanan mereka.
Nah, setelah mendengarkan lagu ini, ayo tebak. Sayuran mana yang memiliki kosakata yang sama dengan bahasa Indonesia?
6. Natutulog
Kalau lagu ini, pasti anda tahu. Ya, benar sekali. Ini adalah versi Tagalog dari lagu Are you sleeping. Tapi, dari lagu ini kita juga belajar kosakata dasar, antara lain nama anggota keluarga. Ada lolo (kakek), lola (nenek), tatay (ayah), nanay (ibu), kuya (saudara laki-laki), dan ate (saudara perempuan). Okay, ate dan kuya, ini sudah pagi apa masih malam ya? Apa kalian masih tertidur?
Maka, hampir setiap aspek kehidupan pertelevisian saya berubah. Termasuk, acara yang berhubungan dengan anak-anak. Asyiknya TV Filipina ini ternyata masih terdapat acara khusus untuk anak-anak di luar acara dewasa. Pernah suatu ketika, saya mendapatkan salah satu acara TV yang hampir sejam penuh memutar lagu-lagu anak berbahasa Tagalog.
Nah, karena saya orang yang kepo, saya akhirnya mendengarkan lagu-lagu tersebut dengan seksama. Mumpung saya juga lagi semangat-semangatnya belajar bahasa Tagalog yang baik dan benar. Namanya juga lagu-lagu anak, pasti liriknya sederhana dan mudah dicerna. Apalagi, tak banyak konektor (penghubung antarkata) yang ada di dalamnya. Jadi, saya sekalian belajar kosakata baru.
Diantara banyak lagu-lagu anak-anak berbahasa Tagalog, ada 6 lagu yang paling asyik versi saya. Dan, inilah lagu-lagu tersebut.
1. Tong, tong, tong, tong pakitong-kitong
Hayuk, siapa yang pernah dengar lagu ini? Pasti pernah dong. Saya pertama kali mendengar lagu ini saat ikut pramuka dulu. Lucu gitu. Dulu, saya menduga lagu ini berasal dari Indonesia Timur. Ternyata, lagu ini asalnya dari Filipina. Selain dinyanyikan dalam bahasa Tagalog, lagu ini juga dinyanyikan dalam bahasa Cebuano/Biscayan. Lagu yang memiliki makna kepiting besar ini membuat saya lapar. Ingin makan kepiting bakar. Ah...
2. Maliliit na gagamba
Sebenarnya, lagu ini adalah versi Tagalog dari lagu anak The Little Spider. Cuma, karena ada perubahan aransemen musik, jadinya cukup unik juga. Versi bahasa Tagalog ini juga memiliki tempo yang lebih cepat. Kalau didengarkan seksama, juga ada kemiripan dengan salah satu lagu dalam Pramuka. Bisa ditebak?
3. Ako ay May Lobo
Balonku ada lima, rupa-rupa warnanya.
Eh, bukan. Tapi mirip. Ya, lirik salah satu lagu berbahasa Tagalog ini mirip sekali dengan lagu Balonku. Bedanya, kalau lagu Balonku, hanya balon berwarna hijau yang meletus, tapi dalam lagu ini semuanya hilang. Hilang terbang ke langit yang dinyatakan dalam kalimat “Lumipad sa langit”. Bedanya lagi, si empunya balon masih punya uang. Jadi, ia memutuskan untuk membeli makanan saja daripada balon karena dengan membeli makanan akan lebih bermanfaat. Keputusan itu tercantum dalam kalimat “Sayang ang pera ko, binili ng lobo”. Bagaimana, setuju? Mari njajan !
4. Bahay Kubo
Bahay Kubo merupakan salah satu rumah tradisional Filipina yang beratapkan jerami. Di dalam lagu ini, anak-anak diajak untuk mengenal sayuran yang ditanam di dekat Bahay Kubo. Masyarakat Filipina yang terkenal agraris sering menanam berbagai macam sayuran. Mereka tak hanya mengenal satu dua macam sayuran, tapi berpuluh-puluh sayuran. Selain mengenal sayuran, di dalam lagu ini, anak-anak diajak untuk menyukai sayuran sebagai makanan mereka.
Nah, setelah mendengarkan lagu ini, ayo tebak. Sayuran mana yang memiliki kosakata yang sama dengan bahasa Indonesia?
5. Bilang isa hanggang labing siyam
Satu dua tiga emat lima enam tujuh delapan.
Eh, itukan dalam bahasa Indonesia. Kalau dalam bahasa Tagalog bagaimana? Nah, lagu ini bisa jadi cara untuk menghafal angka dasar dari 1 sampai 20. Kemiripan paling asyik antara bahasa Indonesia dan bahasa Tagalog antara lain dari angka dasar ini. Meski bagi saya, kok, lebih mirip dengan bahasa Jawa. Namun, jika ingin mempelajari lebih jauh angka dalam bahasa Tagalog, kita harus siap-siap dengan konektor lagi. Selamat belajar ya.Satu dua tiga emat lima enam tujuh delapan.
6. Natutulog
Itulah, enam lagu Tagalog anak-anak yang asyik versi saya. Ah, kalau masih banyak lagu anak Indonesia yang diputar di televisi seperti zaman 90an, pasti asyik. Filipina aja bisa lho, masak Indonesia tak bisa?
Tags
Hiburan
setuju banget mas, siaran tipi swasta non bayar sama sekali gak ada lagu anak2, gak ada lagi papa Tbob ya, anak2ku jd kurang nyanyian, mana suara bundanya juga agak fals, hehe
ReplyDeletelha ya itu mbak, sekarang miris lihat TV swasta Indonesia
DeleteSelamat Siang Pak Ikrom,
ReplyDeleteSaya sedang blogwalking dan menemukan blog anda. Seru sekali artikel lagu anak anak tagalog nya.
Saya Soraya dari http://serumah.com.
Saat ini trend berbagi ruangan/roomsharing sangat marak di kota besar. Kami berinisiatif untuk membuat situs pencari teman sekamar/roommate agar orang-orang yang ingin menyewa tempat tinggal (apartemen, rumah atau kost) dapat berbagi tempat tinggal dan mengurangi biaya pengeluaran untuk tempat tinggal. Berawal dari ide tersebut, website serumah.com diluncurkan pada awal tahun 2016.
Saat ini saya meminta bantuan anda untuk menuliskan artikel review mengenai serumah.com di situs blog anda. Saya dan Tim Serumah sangat menghargai jika Anda bersedia untuk memberikan review terhadap website kami dan menerbitkannya di blog anda.
Mohon hubungi saya jika ada pertanyaan lebih lanjut. Saya ucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatannya.
Soraya F.
Cataga Ltd.
soraya.serumah@gmail.com
http://serumah.com/
Saya juga mau, yang penting sama-sama menguntungkan.
Deleteselamat malam bu soraya
Deletetrims tawarannya
kapan2 ya saya sedang sibuk soalnya
Ako ay May Lobo, balonku ada lima. Lebih mempunyai nilai edukasi yang tinggi. Tapi nanti kasihan juga itu tukang balonnya. Tidak ada yang membeli, anak dan istri tidak bisa makan.
ReplyDeletehahaha bener juga ya mas
Deleteya gak sering2 juga tapi
tong pakitong-kitong pertama kali denger pas ikut diklatsar jaman kuliah saya mas
ReplyDeleteternyata lagu aslinya dari filipina to? baru tau
weh, hijrah dari malang ke filipina?
iya ini lagu sering dinyanyikan di sini
Deletedari PH ternyata
heheehe insha allah mas
Baru ngeh beberapa lagu ternyata dr filipino hehehe...
ReplyDeleteiya mas baru ngeh juga saya
DeleteWew sekarang belajarnya bahasa Tagalog terus ya :D Moga menjadi langkah awal untuk ke Filipina ya
ReplyDeletehehe iya mbak
Deleteamiiiin ya robbal alamin
udah lama banget enggak nonton tv, lebih sering buka henfon :(
ReplyDeleteku merasa menjadi anak milenial sekali yha.
hahaha halo milenial!
Deletewkwkwkwk... saya sampe nungguin yang sayuran sama dengan Indonesia dan ikutan nyanyi Natutulog. hahahaha... anak saya ngeliatin, aneh mgkn ya?
ReplyDeleteyang the little spider maksudnya yang itchy bitchy spider ya, pak?
Betul, pak. Indonesia butuh lagu anak yang melegenda lagi seperti "satu-satu aku sayang ibu", "cicak-cicak di dinding" dll.
Lagu legenda yang turun ke anak saya sampai sekarang itu lagu "indung-indung"
oh iya itchy bitchy spider, itu ada dio mainan piano pas aku kecil dulu mbak, haha ya tuhan...
Deletesayangnya lagu2 itu udah banyak yg lupa
lagu indung2 itu juga bermakna banget lho