Saya bisa liburan.
Yes. Liburan hari minggu. Tiba-tiba saya
ingin ke pantai saking sumpeknya saya mengerjakan laporan BOS yang gak kelar-kelar.
Mood saya jelek banget bulan Februari ini. Makanya, ketika ada kesempatan untuk
bisa rehat, saya manfaatkan sebaik-baiknya.
Saya pingin ke pantai. Ya, ke pantai. Sendirian. Gak sama
siapa-siapa. Tapi, saya gak bisa motoran dengan medan yang horor. Akhirnya saya
cari cara supaya bisa ke pantai tapi saya gak nyetir. Untung ada Ojek Wisata Malang
yang mulai beroperasi sebulan ini. Nah, saya sewa saja. Biar bisa melepaskan
penat ini yang ampun deh, mana tahan.
Ada banyak pantai selatan yang baru dibangun seiring
dibangunnya Jalur Lintas Selatan (JLS) Malang. Pantai-pantai ini membentang diantara
2 pantai mainstream yang sudah pernah
saya kunjungi, yakni Balekambang dan Sendang Biru/Pulau Sempu. Terakhir, saya
ke pantai selatan tahun 2013. Perpisahan dengan teman-teman kuliah. Saat itu,
kami ke Pulau Sempu. Selama kurun waktu 1 kali jabatan presiden AS (4 tahun),
saya tak pernah lagi mengunjungi pantai selatan. Gak ada teman. Duh kasihan ya
saya. Makanya, begitu ada kesempatan emas ini, maka tak saya sia-siakan.
Pukul 06.00 saya berangkat. Menuju salah satu pantai di
Kecamatan Sumbermanjing Wetan, yakni Pantai Sendiki. Tujuan utama pertama kali
ke pantai ini karena hari masih pagi. Jaga-jaga kalau ada hujan yang turun. Menurut
rekan jalan-jalan, rute yang dilalui cukup horor. Jadi, mending pagi hari saat
belum hujan, kita sudah di TKP.
Benar saja, dua jam kemudian, kami sampai di persimpangan
jalan menuju Pantai Sendang Biru dan Pantai Sendiki. Aduh mak jalannya, ampun
deh. Kerikilnya besar-besar. Padahal, kendaraan roda empat seperti elf banyak
yang lewat. Setelah berdisko di atas motor selama 15 menit, akhirnya saya
sampai. Eh ternyata pantainya sudah rame.
Wah udah rame aja... |
Wah saya amsih harus jalan kaki lagi dari tempat parkiran. Mek
mayan rek. Hari minggu memang hari berolahraga ya. Tak apa-tak apa. Dengan semangat
perjuangan mengusir penjajah, saya semangat menuruni bukit untuk sampai di
pantai.
Harus jalan kaki dulu, semangat! |
Tak lama kemudian, suara ombak berdesir memecah keheningan
saya dengar. He pantainya bagus. Ada ayunan yang banyak dipasang di pinggir
pantai. Tapi kok gak ada perosotannya. Eh emang ini taman kanak-kanak?
Wah saya bisa maen ayunan nih. Mayan mumpung gak ada
anak-anak, hihi. Ternyata juga, di sini kita bisa camping. Tau gitu saya
berangkat sabtu ya. Tapi gak apa-apa. Yang penting heppy. Biar tambah heppy,
saya gulung-gulung di pasir pantai. Bodo amat deh. tapi lama-lama panas juga. Lalu
saya ganti model lihatin orang maen ayunan sambil foto.
Foto dulu foto dulu |
Hore bisa maen ayunan |
Maen ayunannya sambil liat pantai... |
Terus karena bosan lagi, saya maenan air laut. Eh, tiba-tiba
aja sandal saya kinyut (hanyut). Nah di sini saya mulai ngerti bahaya ombak
pantai selatan. Itu sandal mau saya ambil eh udah ilang aja. Habis ilang,
tiba-tiba nongol agak jauh. Mau saya kejar eh ilang lagi. Makanya, sama bapak
penjaga pantai saya diteriaki gak boleh ngejar tuh sandal. Katanya kalau saya
ikutan ilang gimana? Iya, bahaya emang. Untung, tak lama kemudian, rekan
jalan-jalan saya bisa nemuin sandal saya. Alhamdulillah, gak jadi dimakan Nyai
Ratu Kidul.
Ada tempat buat bergosip. hihihi |
Pingin ikutan maen bola.... |
Sekira sejaman saya di sana. Enak sih, cuma lama-lama tambah
ramai. Belum lagi, spot fotonya sudah habis dikuasai para narsis mania. Apalagi,
tempat orang jual makanan cukup jauh. Di tempat parkiran tadi. Mumpung belum lapar, saya lalu melanjutkan
perjalanan ke pantai selanjutnya. Di tengah perjalanan, saya menemukan banyak
persimpangan jalan. Hmmm, enaknya pilih yang mana ya? Ada ide?
Ada ide, enaknya ke mana? |
HTM : 10.000 per orang
Parkir motor : 5000
Awas jalannya berkerikil, beberapa berlumpur kalau kena hujan
Awas jalannya berkerikil, beberapa berlumpur kalau kena hujan
Letak Pantai Sendiki
Tags
Jalan-jalan
baru liat di pojok kanan atas, kalau ternyata pemilik blog ini seorang bapak guru.
ReplyDelete*sungkem.
aku pribadi kurang suka pantai dan, pantai-pantai dewasa ini pasti selalu penuh sama remaja-remaja narsis.
saya pilih yang pasti-pasti aja deh pak.
salam buat murid-murid bapak ya :)
Sungkemu aku terima nak...
Deletehahaha benar nak, para narsisme itu menggila
btw muridku masih kelas 5, salamin yang mana? Nobita? Suneo? Giant?
ada ayunannya ,a syik dong bisa terbang tinggi dekat pantai
ReplyDeleteiya bu, bisa maen ayunann
Deletekapan-kapan kalau saya Malang, saya mau minta di anterin ke tempat itu. kebetulan banyak tetangga saya yang ada di malang
ReplyDeleteboleh,, ayo ke sini...
Deletemas ikrom asli malang?
ReplyDeleteyups, Arema....
Deletepantainya masih sepi yah dah kaya milik sendiri,, terakhir saya kepantai itu 2 tahu lalu kayanya hahahaha
ReplyDeletehayuk harus ke pantai lagi nih...
DeleteMenuju pantainya macam ke hutan ya. BTW itu ayunan kagak jebol ya, haha...
ReplyDeletemendaki gunung lewati lembah...
Deletehahah enggak mbak tenang aja...
Wahhh sebelum menuju pantainya jalannya dilalui pohon2 rindang tuh, mayan kali ya ada ayunannya, untung aja pas lagi ga banyak anak2, bisa rebutan tar hahah
ReplyDeletedi sini jarang anak2 mbak, rutenya horor, hehe
DeleteMood februari sama juga saya lagi suntuk
ReplyDeleteSemoga bulan maret banyak berkah amin
Saatnya piknik
#bawa pelampung
mood maret juga masih belum bagus
Delete#bawajemuran
Pantai selatan memang menggoda...
ReplyDeleteTerlebih saat sepi tak banyak pengunjung, saatnya bernarsis ria :)