Terkadang orang menemukan jodohnya dengan proses yang berliku.
Mulai dari hanya sering bertemu, saling berkenalan, sahabatan, pacaran, putus, nyambung lagi, tunangan hingga menikah. Belum lagi kalau sudah menikah kadang terjadi cerai dan rujuk. Jodoh memang hanya Tuhan yang tahu.
Kita telah mengenal banyak kisah percintaan yang berliku, seperti kisah percintaan Romeo-Juliet, Rama-Shinta, dan Antony-Cleopatra. Nah selain kisah-kisah tadi, ada juga kisah percintaan antara ion Na+ dan ion Cl- yang cukup berliku dan mengharukan. Kisah cinta ini yang mempersatukan dua sejoli menjadi sebuah senyawa yang sangat berguna, yakni garam dapur. Tahukah anda garam dapur yang sering anda gunakan untuk memasak jika dibentuk dari unsur-unsur pembentuknya mengalami serangkaian proses yang panjang.
Sayangnya, tak banyak panggung yang mengangkat kisah percintaan mereka. Kali ini, saya akan mengangkat kisah mereka. Kisah ini diceritakan pertama kali oleh Max Born dan Fritz Haber pada tahun 1919. Dua pujangga ini yang menulis karya sastra mereka mengenai kisah cinta Na+ dan Cl-. Alur kisah percintaan dua sejoli ini diberi judul Daur Born Haber. Inilah kisah percintaannya.
Babak 1 : Atomisasi atom Natrium
Semuanya diawali dari atomisasi Natrium. Di alam ini natrium pada tempertur kamar berupa padatan. Meskipun Natrium termasuk logam, namun jangan dikira seperti besi yang kuat. Tidak. Natrium ini sangat lunak. Tapi jangan sekali-kali anda memegangnya. Mengapa? Logam ini mudah bereaksi dengan air membentuk gas H2 dan NaOH. Reaksi pembentukannya menghasilkan kalor yang sangat besar. Jika natrium dimasukkan ke dalam air, maka akan timbul nyala api. Lho kok bisa? Ya bisa lah. Semua ini karena kuasa Ilahi. Saat natrium mengenai tangan, maka tangan akan segera melepuh karena Natrium akan bereaksi dengan air keringat.
Atomisasi ini mengubah padatan Natrium menjadi atom Natrium dalam fase gas. Bisa dibayangkan kan? Nah untuk melakukan atomisasi ini diperlukan sejumlah kalor/energi. Mengapa diperlukan energi? Alasannya kita tahu ikatan logam pada zat padat sangat kuat. Untuk mengubah zat padat menjadi gas, maka ikatan tersebut harus diputus, tentunya diperlukan energi. Sama kalau kita mau memotong batang kayu pakai gergaji tanpa mesin. Kan butuh energi juga. Bener kan? Berapa besar energinya? Ternyata sebesar 108,4 kJ/mol.
Babak 2: Atomisasi atom Klorin
Natrium sudah diatomisasi. Ibarat kata dia sudah mengalami akil baligh. Sekarang giliran klorin yang diatomisasi. Klorin ini wujudnya sudah gas. Namun dia masih berbentuk molekul diatomik. Tadi telah disebutkan bahwa atomisasi akan menghasilkan atom dalam wujud gas. Jadi, kalau begitu molekul klorin harus dipecah menjadi atom-atom klorin. Mecahnya ini juga perlu energi. Nama energinya adalah energi disosiasi ikatan atau energi pemutusan ikatan. Ikatan antara dua atom Cl pada molekul Cl2 putus dan menghasilkan dua atom Cl.
Babak 3: Ionisasi atom Natrium
Ionisasi Natrium ini merupakan pengubahan dari bentuk atom netral menjadi ion yang bermuatan positif. Nah ini diibaratkan dengan memberikan hadiah atau perhatian kepada gebetan. Demikian pula dengan kisah cinta Na+ dan Cl- ini. Natrium ini akan sekuat tenaga memberi perhatian dan hadiah kepada Cl¬-. Biar Cl¬- tertarik dan mau mendekatinya. Ini juga dilakukan oleh cowok-cowok (termasuk saya) kalau mau mendekati cewek. Sayangnya saya sampai sekarang belum ada cewek yang mau mendekati saya, hiks.
Pengionan ini rupanya juga memerlukan energi. Mengapa diperlukan energi?
Kita tahu Natrium akan menjadi bermuatan positif dengan melepaskan satu elektron. Untuk melepaskan satu elektron ini harus berjuang melawan gaya elektrostatik (gaya tarik) antara elektron yang dilepaskan tadi (bermuatan negatif) dengan inti atom yang bermuatan positif. Besarnya energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron ini disebut energi ionisasi (EA).
Sama halnya dengan mencari perhatian lawan jenis tadi. Kita haru mengurus ini-itu, memberi boneka, sms, telepon, line, BBMan, pergi nonton, dll yang menguras banyak uang. Benar gak?
Babak 4: Ionisasi atom Klorin
Berbeda dengan cowok yang biasanya harus ekstra keras mengeluarkan segenap upaya untuk menarik perhatian cewek, nah kalau si cewek biasanya akan menunggu perhatian dari si cowok. Si cewek akan senantiasa galau kalau si cowok lama gak ngasih kabar terus stalking di sosmed. Hayo ngaku ladies?
Klorin juga begitu. Dia akan senantiasa menunggu Natrium memberinya elektron. Setelah dia diberi elektron oleh Natrium, getaran cinta itu akan muncul. Bunga-bunga cinta bersemi di hati Klorin, ceile puitis banget. Iya beneran lho. Klorin yang asalnya pendiem jadi aneh tingkahnya. Sebentar-sebantar tertawa. sebentar-sebantar liatin foto Na+ (eh kayak gimana ya wajahnya?????). Pokoknya salting deh. Apalagi setelah diberi macam-macam sama Natrium, malah klepek-klepek.
Proses ionisasi atom klorin ini malah menerima energi. Hal ini disebabkan meski terjadi gaya tolak antara elektron yang akan masuk dengan elektron yang telah ada sebelumnya, namun gaya tolak ini lebih lemah dibandingkan gaya tarik yang terjadi antara elektron yang akan masuk dengan inti atom. Energi yang diterima tadi disebut energi afinitas elektron (EA). Bisa dibayangkan saat seorang wanita diberi hadiah dari seorang lelaki. Mula-mula dia ragu menerima karena sungkan atau apa, tapi karena dia sudah kesengsem sama pria yang diidamkannya itu, ya diambil saja hadiahnya. Bener gak ladies? Hehe.
Babak 5: Pembentukan Pasangan ion Na+ dan Cl-
Hubungan mereka semakin dekat. Meski keduanya sudah saling erat, namun masih tanpa status. Suatu hari, saat mereka bersua, Na+ mengutarakan isi hatinya.
“Ehmmmm. Adinda Cl¬-,,,,ehmmmm…ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu”.
Cl- yang melihat tingkah Na+ seperti salah tingkah bertanya,”Ada apa kakanda Na+? Kau tampak gugup”.
Na+ memegang tangan Cl-. Meski Cl- sempat kaget, namun dia tak melepaskannya.
“Adinda Cl-, hari-hari belakangan ini hidupku terisi dengan sosokmu. Kaulah yang senantiasa membuat hari-hariku lebih berwarna. Kau laksana bidadari yang memberiku keceriaan. Sungguh, aku tak dapat membayangkan jika tak dekat denganmu. Bagiku kau adalah separuh nyawaku….”
Raut wajah Cl- tersipu malu. Dia hanya mendengarkan Na+ kembali merayunya.
“Jika kau bagikan air sungai yang mengalir, aku bagaikan perahu yang akan selalu mengikutimu. Jika engkau laksana HP android, aku laksana powerbank yang akan selalu mengisi hatimu. Oh, adinda, maukah engkau menjadi pendamping hidupku sehidup semati hingga maut memisahkan kita?”
Cl¬- masih diam. Dia bimbang. Ditatapnya wajah Na+ lekat-lekat.
“Kakanda. Aku tak tahu harus berkata apa. Aku bingung sebenarnya. Aku takut cinta kita aka nada yang memisahkan”.
“Jangan takut adinda Cl-. Percayalah padaku. Ikatan ionik yang akan kita jalin akan kuat. Kau tak perlu risau. Hilangkan semua gundah gulana itu”, kata Na+ meyakinkan pujaan hatinya.
“Baiklah kakanda aku mau. Aku juga mencintai kakanda. Semoga cinta kita abadi selamanya”.
Yeeee akhirnya mereka resmi pacaran. Nah proses pacaran mereka ini terjadi karena adanya gaya tarik-menarik. Na sudah bermuatan positif akan mudah sekali menarik Cl yang negatif. Maka dari itu pembentukan pasangan ini tidak membutuhkan energi malah menghasilkan energi. Nama energinya adalah energi pasangan ion, Uip (ip= ion pair). Hasil dari proses ini adalah pasangan ion Na+ dan Cl- dalam fase gas.
Babak 6 : Pembentukan kisi Kristal NaCl
Mereka telah resmi pacaran. Setelah pacaran dengan waktu cukup lama, akhirnya mereka memutuskan mengikat hubungan dalam ikatan suci perkawinan. Mereka akan membangun keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah.
Inilah yang disebut dengan pembentukan kisi Kristal. Pasangan Na+ dan Cl- tadi yang masih dalam bentuk gas dan belum kuat ikatannya berubah menjadi kristal NaCl yang berbentuk padat. Proses ini menghasilkan energi yang disebut energi kisi karena gaya tarik-menarik yang semakin kuat antara pasangan ion untuk membentuk kisi kristal. Kristal inilah yang yang disebut Garam Dapur, yang sering anda gunakan untuk memasak sehari-hari.
Jika diringkas, maka proses tadi disebut Daur Born-Haber seperti gambar di bawah ini.
Waduh, rumit ya. Namun untungnya kita tak perlu melakukan proses panjang tadi. Tuhan telah menganugerahkan Kristal NaCl dengan melimpah. Kita tinggal memurnikannya dari air laut dengan menjemurnya. Ayo masih gak bersyukur sama Tuhan atas karunia tak terhingga ini? Bayangkan kalau Kristal NaCl harus dibuat dengan tahapan panjang tadi. Kita tak akan bisa merasakan gurihnya masakan. Setuju?
Gambar diambil dari Maharaja High School |
Mulai dari hanya sering bertemu, saling berkenalan, sahabatan, pacaran, putus, nyambung lagi, tunangan hingga menikah. Belum lagi kalau sudah menikah kadang terjadi cerai dan rujuk. Jodoh memang hanya Tuhan yang tahu.
Kita telah mengenal banyak kisah percintaan yang berliku, seperti kisah percintaan Romeo-Juliet, Rama-Shinta, dan Antony-Cleopatra. Nah selain kisah-kisah tadi, ada juga kisah percintaan antara ion Na+ dan ion Cl- yang cukup berliku dan mengharukan. Kisah cinta ini yang mempersatukan dua sejoli menjadi sebuah senyawa yang sangat berguna, yakni garam dapur. Tahukah anda garam dapur yang sering anda gunakan untuk memasak jika dibentuk dari unsur-unsur pembentuknya mengalami serangkaian proses yang panjang.
Sayangnya, tak banyak panggung yang mengangkat kisah percintaan mereka. Kali ini, saya akan mengangkat kisah mereka. Kisah ini diceritakan pertama kali oleh Max Born dan Fritz Haber pada tahun 1919. Dua pujangga ini yang menulis karya sastra mereka mengenai kisah cinta Na+ dan Cl-. Alur kisah percintaan dua sejoli ini diberi judul Daur Born Haber. Inilah kisah percintaannya.
Babak 1 : Atomisasi atom Natrium
Semuanya diawali dari atomisasi Natrium. Di alam ini natrium pada tempertur kamar berupa padatan. Meskipun Natrium termasuk logam, namun jangan dikira seperti besi yang kuat. Tidak. Natrium ini sangat lunak. Tapi jangan sekali-kali anda memegangnya. Mengapa? Logam ini mudah bereaksi dengan air membentuk gas H2 dan NaOH. Reaksi pembentukannya menghasilkan kalor yang sangat besar. Jika natrium dimasukkan ke dalam air, maka akan timbul nyala api. Lho kok bisa? Ya bisa lah. Semua ini karena kuasa Ilahi. Saat natrium mengenai tangan, maka tangan akan segera melepuh karena Natrium akan bereaksi dengan air keringat.
Atomisasi ini mengubah padatan Natrium menjadi atom Natrium dalam fase gas. Bisa dibayangkan kan? Nah untuk melakukan atomisasi ini diperlukan sejumlah kalor/energi. Mengapa diperlukan energi? Alasannya kita tahu ikatan logam pada zat padat sangat kuat. Untuk mengubah zat padat menjadi gas, maka ikatan tersebut harus diputus, tentunya diperlukan energi. Sama kalau kita mau memotong batang kayu pakai gergaji tanpa mesin. Kan butuh energi juga. Bener kan? Berapa besar energinya? Ternyata sebesar 108,4 kJ/mol.
Babak 2: Atomisasi atom Klorin
Natrium sudah diatomisasi. Ibarat kata dia sudah mengalami akil baligh. Sekarang giliran klorin yang diatomisasi. Klorin ini wujudnya sudah gas. Namun dia masih berbentuk molekul diatomik. Tadi telah disebutkan bahwa atomisasi akan menghasilkan atom dalam wujud gas. Jadi, kalau begitu molekul klorin harus dipecah menjadi atom-atom klorin. Mecahnya ini juga perlu energi. Nama energinya adalah energi disosiasi ikatan atau energi pemutusan ikatan. Ikatan antara dua atom Cl pada molekul Cl2 putus dan menghasilkan dua atom Cl.
Atomisasi gas klorin (Cl2) menghasilkan dua atom klorin |
Ionisasi Natrium ini merupakan pengubahan dari bentuk atom netral menjadi ion yang bermuatan positif. Nah ini diibaratkan dengan memberikan hadiah atau perhatian kepada gebetan. Demikian pula dengan kisah cinta Na+ dan Cl- ini. Natrium ini akan sekuat tenaga memberi perhatian dan hadiah kepada Cl¬-. Biar Cl¬- tertarik dan mau mendekatinya. Ini juga dilakukan oleh cowok-cowok (termasuk saya) kalau mau mendekati cewek. Sayangnya saya sampai sekarang belum ada cewek yang mau mendekati saya, hiks.
Pengionan ini rupanya juga memerlukan energi. Mengapa diperlukan energi?
Kita tahu Natrium akan menjadi bermuatan positif dengan melepaskan satu elektron. Untuk melepaskan satu elektron ini harus berjuang melawan gaya elektrostatik (gaya tarik) antara elektron yang dilepaskan tadi (bermuatan negatif) dengan inti atom yang bermuatan positif. Besarnya energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron ini disebut energi ionisasi (EA).
Sama halnya dengan mencari perhatian lawan jenis tadi. Kita haru mengurus ini-itu, memberi boneka, sms, telepon, line, BBMan, pergi nonton, dll yang menguras banyak uang. Benar gak?
Babak 4: Ionisasi atom Klorin
Berbeda dengan cowok yang biasanya harus ekstra keras mengeluarkan segenap upaya untuk menarik perhatian cewek, nah kalau si cewek biasanya akan menunggu perhatian dari si cowok. Si cewek akan senantiasa galau kalau si cowok lama gak ngasih kabar terus stalking di sosmed. Hayo ngaku ladies?
Klorin juga begitu. Dia akan senantiasa menunggu Natrium memberinya elektron. Setelah dia diberi elektron oleh Natrium, getaran cinta itu akan muncul. Bunga-bunga cinta bersemi di hati Klorin, ceile puitis banget. Iya beneran lho. Klorin yang asalnya pendiem jadi aneh tingkahnya. Sebentar-sebantar tertawa. sebentar-sebantar liatin foto Na+ (eh kayak gimana ya wajahnya?????). Pokoknya salting deh. Apalagi setelah diberi macam-macam sama Natrium, malah klepek-klepek.
Proses ionisasi atom klorin ini malah menerima energi. Hal ini disebabkan meski terjadi gaya tolak antara elektron yang akan masuk dengan elektron yang telah ada sebelumnya, namun gaya tolak ini lebih lemah dibandingkan gaya tarik yang terjadi antara elektron yang akan masuk dengan inti atom. Energi yang diterima tadi disebut energi afinitas elektron (EA). Bisa dibayangkan saat seorang wanita diberi hadiah dari seorang lelaki. Mula-mula dia ragu menerima karena sungkan atau apa, tapi karena dia sudah kesengsem sama pria yang diidamkannya itu, ya diambil saja hadiahnya. Bener gak ladies? Hehe.
Proses serah terima elektron (wikipedia.com) |
Babak 5: Pembentukan Pasangan ion Na+ dan Cl-
Hubungan mereka semakin dekat. Meski keduanya sudah saling erat, namun masih tanpa status. Suatu hari, saat mereka bersua, Na+ mengutarakan isi hatinya.
“Ehmmmm. Adinda Cl¬-,,,,ehmmmm…ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu”.
Cl- yang melihat tingkah Na+ seperti salah tingkah bertanya,”Ada apa kakanda Na+? Kau tampak gugup”.
Na+ memegang tangan Cl-. Meski Cl- sempat kaget, namun dia tak melepaskannya.
“Adinda Cl-, hari-hari belakangan ini hidupku terisi dengan sosokmu. Kaulah yang senantiasa membuat hari-hariku lebih berwarna. Kau laksana bidadari yang memberiku keceriaan. Sungguh, aku tak dapat membayangkan jika tak dekat denganmu. Bagiku kau adalah separuh nyawaku….”
Raut wajah Cl- tersipu malu. Dia hanya mendengarkan Na+ kembali merayunya.
“Jika kau bagikan air sungai yang mengalir, aku bagaikan perahu yang akan selalu mengikutimu. Jika engkau laksana HP android, aku laksana powerbank yang akan selalu mengisi hatimu. Oh, adinda, maukah engkau menjadi pendamping hidupku sehidup semati hingga maut memisahkan kita?”
Cl¬- masih diam. Dia bimbang. Ditatapnya wajah Na+ lekat-lekat.
“Kakanda. Aku tak tahu harus berkata apa. Aku bingung sebenarnya. Aku takut cinta kita aka nada yang memisahkan”.
“Jangan takut adinda Cl-. Percayalah padaku. Ikatan ionik yang akan kita jalin akan kuat. Kau tak perlu risau. Hilangkan semua gundah gulana itu”, kata Na+ meyakinkan pujaan hatinya.
“Baiklah kakanda aku mau. Aku juga mencintai kakanda. Semoga cinta kita abadi selamanya”.
Yeeee akhirnya mereka resmi pacaran. Nah proses pacaran mereka ini terjadi karena adanya gaya tarik-menarik. Na sudah bermuatan positif akan mudah sekali menarik Cl yang negatif. Maka dari itu pembentukan pasangan ini tidak membutuhkan energi malah menghasilkan energi. Nama energinya adalah energi pasangan ion, Uip (ip= ion pair). Hasil dari proses ini adalah pasangan ion Na+ dan Cl- dalam fase gas.
Babak 6 : Pembentukan kisi Kristal NaCl
Mereka telah resmi pacaran. Setelah pacaran dengan waktu cukup lama, akhirnya mereka memutuskan mengikat hubungan dalam ikatan suci perkawinan. Mereka akan membangun keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah.
Inilah yang disebut dengan pembentukan kisi Kristal. Pasangan Na+ dan Cl- tadi yang masih dalam bentuk gas dan belum kuat ikatannya berubah menjadi kristal NaCl yang berbentuk padat. Proses ini menghasilkan energi yang disebut energi kisi karena gaya tarik-menarik yang semakin kuat antara pasangan ion untuk membentuk kisi kristal. Kristal inilah yang yang disebut Garam Dapur, yang sering anda gunakan untuk memasak sehari-hari.
Kisi Kristal NaCl (wikipedia) |
Jika diringkas, maka proses tadi disebut Daur Born-Haber seperti gambar di bawah ini.
Daun Born Haber (wikipedia) |
Waduh, rumit ya. Namun untungnya kita tak perlu melakukan proses panjang tadi. Tuhan telah menganugerahkan Kristal NaCl dengan melimpah. Kita tinggal memurnikannya dari air laut dengan menjemurnya. Ayo masih gak bersyukur sama Tuhan atas karunia tak terhingga ini? Bayangkan kalau Kristal NaCl harus dibuat dengan tahapan panjang tadi. Kita tak akan bisa merasakan gurihnya masakan. Setuju?
Tags
Seputar Kimia
Aku dulu pinter kimia lho. Duluuuuuuuuuuuuu banget sampe lupa itu dulu kapan hahaha
ReplyDeleteBtw, mari bersyukur sama2 krn NaCl tersedia didapur kita dengan ckup mmbayar seribu rupiahhhh
heheh masih pintar paling
Deleteiya mbak di kimia banyak lho yg bisa kita syukuri
Kalodimatematika kita masih cari2 sisi mana yg kudu disyukurin. Wong ilmu dsr, baru bs disyukuri pas diolah bareng ilmu lainnya 😂😂
Deletebisa mbak disyukuri, kalo tiba2 1 + 1 jadi sepuluh
Deletealias punya seribu + seribu jadi sepuluh ribu xixixi