Ha? Dicampur gitu?
Teman saya
bertanya dengan nada gak yakin. Saya bingung, ketika saya kedatangan teman
jauh, saya mau memberi suguhan apa. Maunya sih yang masih berbau khas Malang. Yang
khas Malang? Ya bakso. Tapi, saat itu tak ada tukang bakso yang lewat. Mau saya
ajak ke depot bakso tapi nanti dia juga sudah ke sana.
Akhirnya saya
baru teringat ada tetangga saya yang baru di-PHK dari sebuah pabrik rokok. Beliau
akhirnya membuka warung kecil-kecilan. Warungnya menjual aneka gorengan dan
salah satu menu andalan : Rujak Bakso.
Mendengar
namanya, mungkin terdengar aneh. Teman saya mengatakan kalau rujak ya rujak
aja. Kalau bakso ya bakso. Gak dicampur. Lha ini malah dicampur jadi satu,
gimana rasanya cobak?
Sepintas,
makanan ini terlihat menjijikkan, terutama bagi orang yang pertama kali
mengenalnya.
Sebenarnya, makanan ini
juga sudah ada di kota lain, seperti Banyuwangi dan Bangkalan. Meski begitu,
karena brand Kota Malang sebagai kota bakso, rasa rujak bakso Malang ini
dijamin yang paling enak.
Rujak bakso
ini terdiri dari beberapa isi, antara lain mie kuning, tahu, tempe menjes
(tempe sisa olahan tahu), sayur kangkung, dan pentol. Setelah semua isi
tersebut dimasukkan ke dalam mangkuk, bumbu rujak cingur lalu diberikan. Bumbu
ini disesuaikan dengan level kepedasan yang diminta. Setelah bumbu dimasukkan,
maka kuah bakso langsung diguyur. Aroma
bakso dan rujak langsung tercium. Saat pertama kali merasakan, anda akan
dimanjakan rasa khas dari rujak namun ditambah kesegaran bakso. Kenikmatan akan
ditambah saat anda menyantap isi dari rujak bakso ini. Nah, kalau masih lapar, bisa kok ditambah nasi atau lontong. Duh, dijamin deh barokah. Ditambah lagi dengan kerupuk toples putih cap "Galunggung" itu, nikmat apa yang kau dustakan nak?
Kalau mau
mencari makanan aneh ini, anda bisa mengunjungi daerah bernama Mergan. Ya, daerah
tempat tinggal saya ini menyuguhkan aneka kuliner asyik. Rujak Bakso membentuk
hampir separuh hidup orang Mergan. Kata almarhum simbah saya yang dulu juakan rujak cingur, sudah ada sejak tahun 80an. Jika ada hajatan keluarga, sering makanan
ini menjadi menu utama. Ibu saya hampir tiap bulan memasaknya. Keberadaan rujak bakso ini semakin eksis tatkala bulan puasa datang. Namun, banyak orang yang menggunakannya sekedar untuk takjil. Aneh kan?
Kalau ingin
beli, anda dapat mengujungi perkampungan padat penduduk di sekitar Mergan Lori
atau Mergan Musholla. Di sana sudah banyak aneka penjual rujak bakso. Harganya?
5000 hingga 6000 rupiah saja. Murah kan?
Tags
Catatanku
wah liat aja saya gak bisa bayangin rasanya mas hehee mantap mas... kayaknya buat di Jogja seru ini hehe...
ReplyDeletemonggo dicoba mas...
Delete
ReplyDeleteGimana rasanya tu, asem dan manis, kecut jadi satu. Weleh jadi ngeces dibuatnya. Itu harga pastinya berapa ? masak iya 5 rbiuan.
mantep pokoknya mas
Deleteharganya memang segitu mas karena gak ada cingur dan porsinya lebih sedikit daripada rujak cingur
Dicampur bumbu rujak jadi seger dong ya~ :D
ReplyDeleteJadi ngiler pengen nyobain. :)
monggo ke Malang
DeletePenasaran pake banget nih rasanya, hehehhe. Jadi gak sabar pengen ke Malang :D
ReplyDeleteayo mbak main2 ke Malang ;)
Deletebaru denger rujak bakso :D kayaknya enak pedes2 seger nih
ReplyDeletepedes seger enak pokoknya...
DeleteKok aku gak bisa bayangin rasanya yah, hahaha
ReplyDeleteya dicobak mas, jangan dibayangin hehe
DeleteUnik juga ya ngerujak sambil ngebakso. Perlu dijajal kalo ke Malang nih.
ReplyDeletesilahkan dicoba mas :)
DeleteGimana ya rasanya rujak bakso ini? Aku bayanginnya kok ngiler tapi ya Mas :))
ReplyDelete