Petang Mencekam di Delta Plaza Surabaya

“Meet up diganti di Delta Plaza ya, tunggu gue di Bioskop. Kita nonton dulu baru makan malam dan ngomongin kerjaan”,  ucap seorang teman di WA.

Oke, saya manut. Sebulan gak ngelesi membuat tabungan saya menipis. Apalagi, saya sering jalan-jalan. Jadi, ketika teman memberi kerjaan untuk menulis di webnya, saya mah oke-oke saja. Lagian, saya gak ada kerjaan, selain : makan dan tidur, hehe.

Sore itu, saya langsung pesan Gojek dari hostel. Tak lama Gojek pun datang. Eh tapi, kok jarang sekali saya dapet Gojek yang bawa motor selevel sama motornya si Boy Anak Jalanan. Bukan apa-apa sih, kok gak biasanya ya, haha. Tapi saya gak berpikir jauh, yang ada nanti sinetron banget.

Beberapa saat kemudian saya tiba di TKP. Sekedar info, ini kali pertama saya ke sana. Saya langsung masuk ke dalam. Ramai sih , tapi ada satu hal yang membuat saya kok, agak gimana gitu. Kesan pertama sih kok kayaknya gak sewow mall lain yang pernah saya datangi, seperti Tunjungan Plaza, Grand City, Royal Plaza, atau East Coast Pakuwon. Kesannya, sama seperti saat saya masuk Alun-alun Mall ramayana Malang. Ada sesuatu yang membuat saya tak nyaman. Lorong-lorong berdinding kaca membuat saya tak nyaman karena sering membuat saya bingung.

Para pengunjung sangat banyak hari itu. Ada yang hanya sekedar jalan-jalan, makan, atau berbelanja baju. Lalu, saya menuju Foodcourt di lantai 3. Di sini saya niatnya mau beli sekedar cemilan, atau minuman ringan. Dan entah kenapa lagi, herannya saya kok tiba-tiba gak semangat ya. Padahal biasanya saya langsung kalap beli teh atau kentang goreng.  

Karena teman tak kunjung datang, saya memutuskan untuk turun kembali dan berjalan-jalan melihat orang-orang yang lalu-lalang di sekitar sungai di belakang Delta Plaza. Saat saya naik Gojek, saya melihat ada beberapa orang yang menaiki canoe di sungai tersebut. Sepertinya asyik. Tapi, ternyata di luar hujan deras. Sederas-derasnya hujan. Ditambah angin kencang.

Saya pun memutuskan untuk duduk-duduk di KFC saja yang berada di lantai dasar. Saat saya berjalan menuju KFC dari pintu utama.

Tiba-tiba.

Lampu padam. Teriakan panik langsung menyerang. Lha, apa lagi ini? Saya diam saja di situ karena hari sudah mulai gelap. Agak lama juga lampunya baru menyala. Hingga saat lampu menyala, saya memutuskan ke mushola saja. Sekalian shalat dulu.

Selepas shalat, saya langsung ke Bioskop, tempat saya menunggu teman saya. Di sana ternyata mbak-mbak penjual tiketnya malah asyik menguras air yang masuk dari atap. Lha, kok malah begini? Mbak-mbak tadi tampak panik karena bersamaan dengan  itu ada sesuatu yang salah dengan instalasi listrik di bioskop tadi. Layar TV yang biasanya menayangkan jadwal bioskop juga tak menyala. Padahal listrik di Mall sudah menyala.

Saya lalu duduk saja di ruang tunggu bioskop sambil mengupdate status di BBM yang isinya Delta Mall baru saja mati lampu eh mati listrik. Baru saja saya update status eh teman saya yang lain BBM.

“Kamu sedang di sana? Ati2 lho ya, agak seram Mallnya”.

“Ah, masa sih?” saya gak begitu percaya. Karena saya gak mau mengkhayal yang aneh-aneh.

“Iya, bukan menakut-nakuti sih. Cuma itu dulu kan bekasnya RS Simpang, ada suster mati yang kejepit lift. Loe tau kan cerita suster gepeng?”

Dan lap. Lampunya mati lagi.

“Eh iyakah?” saya masih (mencoba) tenang.

“Iya. Apalagi bioskopnya, sering lho ada penampakan suara aneh sama troli jalan sendiri”.

Jeeeeeeeng.........

“Oke makasih infonya. Gue masih di bioskop nih, makasih lho ya,”

“Lha, elu malah ke bioskopnya. Kan.,...”

Saya langsung menuju tangga untuk turun. Masih gelap. Saya mencoba turun ke foodcourt. Menunggu teman saya saja di sana. Daripada ya.

Alhamdulillah, beberapa saat kemudian lampu menyala. Teman saya tak jadi datang karena hujannya benar-benar mengerikan. Dia takut kalau ada apa-apa di jalan. Ya sudah, saya memutuskan pulang ke hostel saja naik taksi.

Di perjalanan saya mulai googling mengenai RS Simpang dan Keangkeran Delta Plaza. Ternyata ada beberapa cerita yang intinya memang di sana bekas RS untuk tentara dan kemudian beralih fungsi menjadi Plaza pada tahun 1980an (bisa baca di sini). Saya sih, ya antara percaya dan tidak, kan itu juga kehendak Allah SWT. Cuma, saat saya di sana, saya kok tidak menikmatinya. Sama sekali.