Saya masih belum puas ngubek-ngubek Kota Surabaya dari sisi
yang lain
Entah kenapa. Mungkin, saya kepincut sama Arek Suroboyo. Meski,
saya tahu, kisah Bonek sama Arema dari dulu ya gitu-gitu aja, haha. Tapi yang
jelas, bagi saya Surabaya itu asyik lantaran banyak bangunan bersejarah yang
masih terawat. Belum lagi, sang Walikota, Emak Risma, lumayan cerewet kalau
masalah menjaga bangunan bersejarah .
Untuk menikmati asyiknya bangunan bersejarah di Kota Surabaya, lebih asyik dengan berjalan kaki. Setapak demi setapak. Nah, karena saya gak tahan panas, maka saya selalu memilih pagi hari. Sekalian olahraga menikmati udara pagi. Kalau begitu, saya harus menginap dong. Rumah saya kan di Malang. Tapi, saya kan gak punya uang banyak. Maunya sih, saya numpang di rumah orang nanti bayarnya pakai ucapan terima kasih. Lha, ya apa mungkin?
Ternyata ada sebuah tempat menginap cukup asyik. Meski lagi-lagi
bukan hotel yang wow, tapi kalau untuk sekedar bobok ya bagi saya lumayanlah.
Ada 3 tempat yang saya rekomendasikan. Tiga-tiganya berada di sebuah ruko yang bersatu
dengan kantor atau bangunan lainnya.
1. Capsule Homestay
Letak penginapan ini berada di Jalan Kedungdoro. Jalan Kedungdoro
deket banget sama Tunjungan Plaza. Kita tinggal jalan dikit melewati Jalan
Pompa Kaliasin udah deh kita akan sampai di pintu masuk TP 1. Kalau mau ke
Jalan Tunjungannya juga dekat. Kita tinggal jalan melewati Jalan Embong Malang
yang ada Rawon Setannya itu.
Harga menginap di sini saya rasa cukup murah. Kalau mau
bersatu alias single bed dihargai 80 ribu aja. Kalau mau dobel Cuma 130 ribu
aja. Sudah dapet free air mineral, toileters, dan handuk pinjaman. Standar lah
ya sama hotel-hotel lainnya. Kalau masalah toilet, ada 2 buah toliet di tiap
lantai yang digunakan bersama. Sepanjang tamunya gak gengges, bagi saya sih gak
masalah, apa iya kita mau bobok cantik di toilet?
Kasurnya sih dobel, tapi yang tidur single, haha |
Cuma, kekurangannya sih letaknya ada di dalam komplek ruko
yang agak nyempil. Jadi, kalau kita pertama kali mencari ya agak susah. Abang
Gojek aja sampai ngos-ngosan cari alamatnya, hehehe. Meski begitu, saya senang
karena di sepanjang Jalan Kedungdoro banyak kuliner asyik yang Surabaya banget.
Mulai rujak cingur, orem-orem, hingga sang juara. Lontong Balap, cak!
2. The Hostels
Sama dengan Capsule Homstay, tempat menginap ini berada di sebuah ruko. Bergabung dengan perkantoran dan kegiatan aktivitas peti kemas. Berada di Jalan Simpang Dukuh, kita hanya perlu jalan cantik untuk menyapa Pakde Karwo di Gedung Grahadi, atau menyapa Bu Risma di Balaikota Surabaya. Kalau mau belanja horor tinggal jalan dikit ke Plaza Surabaya alias Delta Plaza yang angker itu. Mau agak terlihat agak gimana gitu bisa ke Grand City.
Penampakan kamar tidurnya. Sayang yang tidur hanya saya, Mau menemani? |
Hostel ini dikelola oleh seorang om-om separuh baya dengan 3 orang fruit childnya. Si om selalu berada di lobi 24 jam. Si omnya ramah banget. Ketika saya baru datang, sudah disambut dengan meriah. Ditawari mau buat kopi atau teh. Alasannya, saya adalah tamu pertama dan terakhir untuk malam itu. Duh, kasian ya.
Ada ruang buat liat TV |
Samaomnya sudah disiapin sarapan, Sayang gak saya makan, takut didemo, haha |
3. My Studio Hotel
My Studio Hotel ini juga bisa jadi bahan referensi menginap
di tengah Kota Surabaya. Keunikan dari penginapan ini adalah bunk bednya itu
susunannya seperti di penjara. Dan ada penutupnya. Jadi, kita kayak di dalam
oven gitu. Tapi herannya gak sumpek. Malah asyik karena satu kamar ada 22
tempat tidur. Campur cowok cewek. Asyik kan? Hehehe
Letak hostel ini juga lumayan strategis. Cukup jalan kaki
dan menyeberang dari Stasiun Gubeng kita sudah sampai. Tepatnya berada di Jalan
Sumatra, atau beberapa meter sebelum Monumen Kapal Selam. Sama dengan 2
penginapan sebelumnya, hostel ini juga berada di komplek ruko. Karena letaknya
yang asyik ini banyak bule-bule yang menginap.
Harga menginap di sini adalah 150 ribu untuk kamar single
dan 200 ribu untuk kamar dobel. Jika kita ingin menyewa loker dikenakan 50
ribu, tapi akan dikembalikan lagi jika kita check out. Kunci lokernya unik,
berupa gelang berhologram yang akan berbunyi telolet eh tiiiit kalau akan
membuka. Kayak gimana gitu, sayang, kamar mandinya sedikit dan itu ada di lantai 4. Lumayan juga kalau
kebelet.
Ada tempat khusus buat lapotop. Bagi yang mau niat wifian aja |
Penampakan ssebelum tidur, xixixi |
Oke, itulah 3 tempat menginap murah di jantung Kota Surabaya. Memang ada banyak pilihan lain yang lebih mahal. Cuma, bagi saya, kalau bisa mengirit untuk biaya penginapan kenapa enggak? Uangnya kan bisa untuk yang lain, seperti makan Lontong Balap. Lagi dan lagi.
Tags
Catatanku