Saya sudah bisa mulai menerima kenyataan harus lembur
15.15
Saya pulang. Saya mau mandi. Saat
saya pulang, kebetulan saudara saya dari luar kota datang. Yah, saya tambah
feeling guilty pangkat tiga. I promise, may be next time...... please mohon
pengertiannya. Saya buru-buru berkemas. Kata saudara saya,” Jadi pulang cuma
buat numpang mandi aja?” (lho maksudnya??)
15.45
Saya ke rumah mada untuk berangkat
bersama. Kebetulan juga, rumah kami
berdekatan. Sampai di rumah mada, saya membuka HP. Ternyata Pak Bos menelpon
saya sampai 7 kali. Ada juga beberapa pesan WA yang belum sempat saya baca
karena saya mengejar waktu. Ternyata, info baru kami dapat, pengerjaan bukan di
Masjid Diknas, melainkan di Masjid Balaikota, di dekat BPKAD. Ya sudah, kami
pun ke sana.
16.00
Kami datang jam 4 tepat. Di sana
sudah ada beberapa orang yang ternyata tidak hanya dari SD tapi juga SMP. Mereka
grudak-gruduk dan ber ah-uh gegara harus lembur (mungkin) sampai malam untuk
menegrjakan sesuatu, yang seharusnya, menurut mereka tidak harus mereka
kerjakan. Suasana cukup kacau. Saya di-WA teman dari sekolah lain yang
kelihatannya “malas” untuk datang. yang bersangkutan menanyakan kepastian apa
yang harus dikerjakan. Lha saya saja belum tau mau apa?? Sambil menunggu saya
ngobrol ngalor-ngidul dengan rekan-rekan lain. Kebanyakan dari mereka mengeluh
karena sudah bingung mau ngarang model apa lagi buat laporan BOS. Mereka sudah
mati gaya karena apa yang mereka karang rata-rata sudah tidak boleh dimasukkan
dalam SPJ. Haha sama buuk.
16.30
Setengah jam saya berdiri manis di
dekat masjid. Setelah lama menunggu, pihak dari Diknas baru hadir. Ya amplop. Sambil
membawa rekapitulasi BKU yang sudah saya dan teman-teman dari sekolah lain kerjakan. Dan ternyata kami belum pasti
harus mengerjakan apa.
16.50
Barulah rekan-rekan pekerja BOS
dari SMP. Mereka semua masuk ke ruangan BKPAD sambil dijelaskan apa yang harus
dikerjakan. Wajah-wajah pasrah terpancar jelas. Sekira 20 menit kemudian, kegiatan
pun usai.
17.10
Kini giliran petugas dari UPT yang
diberi penjelasan. Secara, jumlah SD yang ada sangat banyak jadi nanti tiap UPT
akan menjelaskan ke pekerja BOS SD di sekolah masing-masing. Saya menunggu di
luar sambil ikutan worry bak seorang ayah yang menunggu kelahiran anaknya,
halah.
17.30
Proses jelas-menjelaskan usai,
bertepatan dengan adzan maghrib. Kami sepakat, kegiatan baru dimulai selepas
maghrib.
17.45
Selepas maghrib kami mulai
bekerja. Ternyata, kami disuruh merekap pajak bunga tabungan dan bunga bank
tiap bulan. Rekapan harus benar-benar teliti, bahkan sampai dua angka desimal
di belakang koma. Wow. Sambil ngemper di Masjid kami pun bergerak. Satu per
satu menghitung dengan kalkulator.
18.20
Saya kelar merekap apa yang
diminta. Lalu saya tanya ke petugas UPT harus diapakan lagi? Petugas UPT
ternyata bingung harus diapakan. Katanya harus menunggu sebentar. Lha???
Saya menunggu sambil makan apa
yang bisa dimakan di situ, alias minta sedekah dari sekolah lain karena saya
dan Mada gak dikirimi logistik makanan, huhu. Di sini saya menikmati keakraban
dan kehangatan dengan sekolah lain, berasa di pengungsian. Habis lapar sih,
haha.
18.30
Petugas UPT baru ngeh apa yang
seharusnya dikerjakan. Ternyata, kami disuruh mencocokkan nilai pajak bunga
tabungan dan bunga bank selama setahun. Hasilnya akan dicek ulang dengan saldo
rekening di bank pada akhir tahun. Saya baru ngeh maksudnya, biar bener-bener
transaparan. Sebelumnya, kami hanya menegrjakan buku pembantu bank yang memuat
rekapan transaksi buku bank tiap bulan.
18.40
Kami capcus bekerja, biar segera
selesai dan pulang. Nah di akhir pengerjaan kami baru sadar kalau pengambilan
dana BOS kami kekurangan 200 ribu rupiah. Lha ini gimana?
Karena takut nanti bakal panjang
urusan saya tanya ke petugas UPT. Ternyata gak apa-apa tulis saja kurang berapa
karena apa. Ya saya tulis saja karena lupa, hahahaha.
19.00
Saya kelar mengerjakan. Tapi masih
belum bisa pulang karena harus dicek ini-itu. Dan antre. Hahaha.
Sambil menunggu saya minta belas
kasihan ke sekolah lain. Ada yang bawa martabak, kacang goreng, keripik, kue
kering, dll. Duh jadi galau pilih yang
mana.
19.20
Setelah penantian panjang akhirnya
pekerjaan kami benar. Yes. Bisa pulang. Saya melihat sekolah lain yang masih
pusing. Yah kasian juga tapi saya sudah lelah lahir batin. Ingin sekedar
meringankan badan. Mission complete, what a hard (BOS) day!
PS : Pukul 22.30 saya ditelpon
rekan yang suaminya bekerja di Pemkot. Ybs mengatakan di sana masih banyak
orang dan bertanya keberadaan saya. Saya jawab saya sduah di atas kasur dan
segera memejamkan mata.
Tags
Catatanku