Yang alumni SMPN 1 Malang, mana suaranya??????
Lho kok cek suara. Haha bukan apa-apa sih, saya cuma ingin
memulai nostalgia masa-masa SMP. Dulu, saya bersekolah di SMPN 1 Malang, SMP
paling asyik di Malang, hehehe. Nah, setiap pulang sekolah, saya harus melewati
sebuah tempat yang cukup sepi. Saking sepinya, hanya suara semut yang bisa
terdengar. Tempat ini harus saya lewati jika saya akan naik angkot untuk ke
rumah. Saking horonya tempat ini, dulu pernah ada kejadian siswa di sekolah
saya yang ditarget (dipalak) oleh orang tak dikenal. Bahkan dulu guru saya
sempat melarang untuk melewati tempat itu. Hiiii sereemmm.
Tapi itu, dulu. Beberapa tahun kemudian, saya mengadakan
reuni kecil-kecilan. Nah untuk mengisi waktu, kami mencari tempat nongkrong
murah meriah. Saya yang masih bermukim di kota kelahiran, menyarankan untuk
duduk cantik sambil menikmati malam di Taman Slamet. Sebuah taman yang baru
direvitalisasi di jantung Kota Malang. Yang tak jauh dari Jalan Ijen yang terkenal
itu.
Teman-teman saya masih belum banyak yang tahu kalau sekarang
taman ini sudah gemerlap nan indah. Bahkan, tak kalah dengan taman-taman di
Eropah. Dibangun atas kerjasama Pemkot Malang dengan sebuah perusahaan rokok
(gak saya sebut ya), taman yang asalnya sepi kini menjadi ramai. Taman yang
hanya tampak banyak pohon karsen, yang saya petik buahnya dulu ketika pulang
sekolah, kini ditumbuhi banyak tumbuhan yang semakin menyemarakkan hati,
ceileh. Taman yang dulunya ketika malam hanya berisikan pak hansip yang
berjaga, kini mulai ramai pengunjung bersua. Tak hanya itu, tempat yang yang
dulunya tak ada aktivitas berarti, kini mulai menggeliat dengan indahnya. Dan yang pasti, kini tak ada alasan untuk tidak narsis di sini.
Saya jadi ingat, dulu saya pernah membuat coretan di bahu
jalan dekat taman. Berisikan nama teman yang saya godai naksir dengan teman
lain. Kalau ingat itu, rasanya saya baru kemarin. Ah, nostalgia memang salah
satu cara untuk bahagia.
Sayangnya, banyak aktivitas cukup mesum terekspos meriah di
sini, apalagi kalau bukan pacaran. Ruang publik yang asalnya menyenangkan jadi
agak terganggu juga. Yah semoga ada pihak berwenang yang mau peduli. Tapi yang
pasti, Taman slamet akan selalu menyimpan sejuta kenangan.
Tags
Jepretanku