Sepertinya saya butuh piknik
Bagaimana tidak, ritme kerja saya semakin menggila. Seminggu
rasanya cepat berlalu. Nah kalau sudah begini, saya sudah berpikir untuk mulai
melakukan kegiatan berwisata. Namun mengingat belum ada waktu libur, saya hanya
mengandalkan hari minggu yang sangat berharga. Kebetulan, hari minggu ini teman
kerja mengajak saya untuk mencoba menikmati Bus Malang City Tour (Macito). Bus yang
sekitar setahun ini beroperasi. Selama setahun, saya hanya bisa memandang
dengan masygul saat berjumpa dengannya. Masih belum ada waktu dan kesempatan
yang tepat untuk menaiki bus ini.
Pukul 07.00 pagi saya sudah berada di area Balaikota Malang.
Ternyata sudah banyak orang di sana. Kata beberapa orang sih, kita harus ambil
tiket dulu lalu baru bisa naik busnya. Tiketnya gratis, hanya saja siapa cepat
dia dapat. Oke, demi mendapatkan kesempatan langka saya rela menunggu lama di
depan gedung DPRD Kota Malang sambil makan sempol, makanan khas Kota Malang
yang sedang naik daun. Baru pukul 08.45, petugas tiket mulai membagikan tiket. Kami
diharuskan antre dengan rapi. Tiket akan dibagi jika calon penumpang rapi dalam
mengantre. Petugas juga mengingatkan agar calon penumpang tertib saat naik ke bus
atau bus tidak akan berjalan. Penumpang di lantai atas juga dilarang berdiri. Hmmm, usaha edukasi yang bagus. Jempol.
Warga yang mengantre untuk mendapat tiket |
Hore dapat tiket |
Alhamdulillah, saya kebagian tiket gelombang pertama, jadi
tak perlu waktu lama untuk bisa menaiki bus. Beberapa saat kemudian, bus Macito
sudah terlihat. Saya dan rekan bergegas naik dan berusaha untuk mendapat tempat
di lantai atas.
Dan, inilah dia. Rute wisata berkeliling Kota Malang akan
segera saya lewati. Kalau boleh dibilang jujur, rute-rute yang akan saya lewati
nanti adalah rute yang setiap hari juga saya lewati. Dimulai dari Balaikota
Malang, bus melewati seputaran Jalan Majapahit lalu menuju alun-alun Kota
Malang, yang setiap hari saya lalui karena tempat saya bekerja hanya berjarak
beberapa meter dari situ. Berlanjut ke Jalan Kauman, yang juga sering saya
singgahi ketika ada keperluan di SDN Kauman I. Lalu ke arah Jalan Kawi, yang
saya hampiri beberapa hari lalu saat mengambil naskah Try Out di SDN Bareng I
(depan Polsek Klojen). Bus lalu melanjutkan perjalanan ke Jalan Ijen, tempat
Car Free Day, yang sering saya lalui saat saya menuju Kantor Dinas Pendidikan
Kota Malang. Lalu bus ke arah simpang Balapan. Di sini penumpang di lantai atas berganti posisi dengan penumpang lantai bawah. Berlanjut ke Jalan Semeru dan
Jalan Kahuripan, rute saya ketika mengambil surat penting di UPT Pendidikan
Dasar Kecamatan Klojen. Selanjutnya, perjalanan berakhir kembali di Balaikota
Malang.
Macito starts from here. Ayo mulai narsis! |
Saat berada di Alun-alun Kota. |
Melintasi Jalan Kawi, daerah pendidikan dan perkantoran |
Serunya melihat aktivitas warga di Car Free Day Jalan Ijen. Pemkot Malang mulai menata tempat ini sebaik-baiknya. Markidung. Mari Kita Dukung! |
Memandang keindahan Jalan Simpang Balapan, Ada yang tahu itu patung siapa? |
Meski rute-rute itu saya lalui setiap hari dan sudah
mendarah daging, tapi dengan menaiki Bus Macito ini saya bisa merasakan sensasi
berbeda. Selain pemandangan yang lain, saya bisa menikmati kota saya dengan
warna berbeda. Saya bisa merasakan kedamaian saat mengalami kemacetan di
tempat-tempat tertentu. Ketika saya memendam rasa gemas saat melewati tempat
itu, saya kok merasa gembira. Dari sini saya mulai merasa mendapat sebuah
pelajaran berharga. Jika kita bosan dengan ritme kerja yang menggila, kenapa
kok kita tidak menikmatinya. Bus Macito ini sudah menjadi buktinya. Saya bisa
tertawa riang di tempat-tempat yang saya merasa kecewa karena kemacetan dan
lain hal. Saya bisa memandang kota saya bergeliat sebagai salah satu kota besar
terkemuka di Indonesia. Dan yang membuat saya merasa bersyukur, di tengah
geliat pembangunan itu, saya turut ikut di dalamnya. Sebuah anugerah luar biasa
yang diberikan Tuhan ketika saya sebagai putra daerah bisa memajukan daerah
saya sendiri, bukan begitu?
Melihat geliat pembangunan Kota Malang sebagai salah satu kota besar di Indonesia. Sekarang sedang gencar membangun apartemen. |
Pelayanan Bus Macito ini bisa saya katakan cukup memuaskan. Ada
banyak petugas dari Dinas Pariwisata Kota Malang dan adik-adik Pramuka. Mereka memandu
penumpang agar bisa menikmati bus dengan tertib. Mereka juga sering
mengingatkan penumpang jika ada ranting atau kabel listrik yang berbahaya di
sepanjang jalan. Peran mereka sangat penting agar bus ini bisa terus ada tanpa
terjadi hal-hal yang diinginkan. Sepanjang perjalanan juga ada pemandu wisata
yang berbicara melelui speaker mengenai tempat-tempat penting yang dilewati
Bus.
Adik dari pramuka memandu penumpang. |
Dibandingkan saudara tuanya (Kabupaten Malang), dan saudara
mudanya (Kota Wisata Batu), Kota Malang bisa dibilang jauh tertinggal dalam hal
pariwisata. Padahal banyak even wisata yang sudah diadakan, semisal pemilihan
duta wisata atau kegiatan lain. Nah, Macito ini paling tidak bisa mendongkrak wisatawan
yang berkunjung ke Kota Malang. Bukan isapan jempol jika Kota Malang hanya
dijadikan sebagai tempat transit sebelum berwisata ke Kota Batu atau Kabupaten
Malang. Mungkin armada bus bisa ditambah dan informasi mengenai bus ini juga
bisa lebih ditingkatkan. Apalagi, kalau boleh disambung dengn wisata seperti
Free walking tour ke tempat bersejarah dan bangunan kuno yang tersebar merata
(meski sangat tak terawat) di seputaran Kecamatan Klojen (Kauman, Kasin,
Kiduldalem, dll). Tapi, usaha Pemkot Malang dengan adanya bus ini boleh
dihargai.
Kerumunan warga di Pasar Minggu, kompleks Stadion Gajayana. Wisata belanja dan kuliner menjadi andalan Kota Malang, selain wisata sejarah tentunya. |
Bagaimana, anda tertarik? Ayo kunjungi Malang, nikmati
sensasi Malang dengan Macito
Malang, Suanteee sayang,,,,,
Info:
Bus Macito hadir setiap hari, biasanya pukul 09.00, hanya di
hari Minggu bus datang pukul 09.30 karena ada kegiatan Car Free Day Jalan Ijen
Usahakan datang sekitar jam 8 karena antrean akan penuh.
Silahkan selfie tapi tetap hati-hati dengan ranting dan
kabel listrik yang bisa menghadang kapan saja.
Gambar: Jepretan sendiri menggunakan kamera Xiaomi Mi4i
Tags
Jalan-jalan
Eh iya, waktu saya ke sana kok nggak sempet naik Bus ini, padahal sempet liat Bus Macito ini beberapa kali, aaaah jadi mupeng kan :D
ReplyDeleteNah ke sini lagi aja mbak, hihi
Delete